Pages

Friday, July 30, 2010

Lempar batu sembunyi tangan

Di kampungku ada yang namanya klotekan atau tongtekan, yaitu memukul2 kentongan dan jirigen minyak atau ember dengan irama tertentu. Biasanya rame waktu ramadhan, tapi kadang keterusan sampai sesudah lebaran. Aku termasuk yang menyukai klotekan. Parahnya hal itu terbawa sampai ke SMA.

Waktu itu lagi istirahat. Karena bosan, akhirnya aku klotekan dengan memukul2 meja dengan irama "tak dung dung tak dung". Rupanya teman2 yang lain merasa enjoy dan akhirnya ikut2an klotekan. Alhasil, semuanya bersama2 serempak klotekan. Tentu hal ini menimbulkan suara yang sangat keras ke sekeliling. Sesuai kekhawatiran saya, ada pamong yang mendengar dan segera menuju kelas kami. Beliau adalah Pak Widjongko. Kami pun segera menghentikan klotekan kami kecuali satu orang yang sedang menikmati irama klotekan sambil memukul2 meja dan matanya merem. Kalau gak salah orang itu adalah Henry Purba. Melihat Henry merem sambil memukul2 meja membuat Pak Widjongko gusar. Segera saja Henry dihukum di depan kelas dengan cara klotekan memukul2 tembok dengan keras. Yang terdengar hanya suara dug dug dug dan wajah Henry yang meringis kesakitan. Sementara kami yang lain cuman bisa menahan ketawa dan berkata dalam hati, selamat... selamat...

By: SNUS & Ilus

No comments: